Senin, 15 November 2010

Zero complaint and be tough!

Setelah setahun... akhirnya pengen nge-blog lagi ^^
banyak yang terjadi dalam hidupku dalam setahun ini yang sangat menguras air mata dan mengeluarkan energi kebahagiaan... yah sperti iklan snack favoritku "life is never flat".. pengen terlalu jujur dan gamblang tapi rasanya kurang bijak juga krn blog ini bisa dibaca siapa saja, jadi ya.. akan aku tuturkan dengan tidak terlalu vulgar demi menjaga perasaan banyak orang, kenapa harus begitu? karena seperti lagu alm. Crisye "aku tak punya hati tuk menyakiti...." heheheh. Semoga apa yang aku tuturkan di blog bukan sekedar sampah, tapi bisa bermanfaat, syukur bisa memotivasi, minimal menghibur ^^

Kali ini aku ingin berkisah mengenai seseorang yang belum aku kenal terlalu lama tapi cukup "terpaksa" menarik perhatian karena "so anoying" hehehehe
Sebut saja namanya Mawar, Melati ato Bunga ya? (akakakaka bahasanya spt. berita2 korban pelecehan seksual aja), ummm oke kita panggil saja dia Ms. C (dibaca misi... hehehe)

Oke let's start the story...
Sahabatku memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property. Aku sebagai seorang yang haus ilmu kebetulan sedang tertarik untuk mempelajari bidang yang satu ini, setelah sharing akhirnya beliau mempersilahkan aku untuk belajar dan melakukan sesuatu di perusahaannya di mulai dari divisi marketing. Tentu saja kami membutuhkan tim dan dibukalah lowongan untuk mengisi beberapa divisi di perusahaan kami.

Ketika lowongan mulai dibuka, divisi teknik sudah terpenuhi, tinggal kurang personil untuk marketing. Kebetulan kala itu aku harus ke luar pulau untuk mengurus unit bisnisku yang lain, dan dikabari bahwa sudah ada marketng baru, namanya Miss C. Well, sebelum bekerja di perusahaan kami dia adalah seorang telemarketing di sebuah bank swasta untuk kartu kredit.
Baiklah.. kita coba..

Sebagai anggota team yang baru tentu saja harus dibina supaya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang baru. Jadilah Mr. Rantaro (bukan nama sebenarnya juga hehee) marketing kami yang sudah beberapa bulan bergabung, kebagian tugas untuk membina Ms. C ini. Setelah sebulan berada di pulau dan kembali ke kota Jogja tercinta, akhirnya aku berjumpa dengan Ms. C. Anaknya baik dan ramah, penampilannya juga lumayan, cocoklah jadi marketing.

Setelah melakukan beberapakali briefing dan mulai merasakan satu team dengan Ms. C mulailah terlihat ada yang tidak beres.. Sebagai seorang marketing yang sudah bertemu dengan berbagai jenis karakter manusia, jenis yang begini nih yang paling bikin mumet hehehehehe. Aku bukan baru berkecimpung di dunia marketing sudah sejak tahun ke tiga kuliah ku di geologi aku mulai menjajal dunia marketing di sebuah perusahaan kesehatan internasional milik negara China (hayooo kuliahnya geologi kok cari duitnya di bidang yg gak nyambung ahahaha), jadi kurang lebih sudah 7 tahun bergelut di dunia per-marketingan.

Yang namanya penolakan, caci-maki, ketemu berbagai karakter manusia dari yang baik banget sampe yang jahat banget, dari yang mulai ajaib sampe yang ngocol banget, pokoknya macem2 deh hehehe alhamdulillah krn pengalaman itu mungkin aku jd cukup bisa beradaptasi dengan berbagai jenis karakter manusia.. Sampe akhirnya bertemu Ms. C ini..
Well kali ini aku harus meng-handle team yang judulnya sama "marketing" tapi di bidang yang jauh berbeda....

Menurutku kalo memang pernah terjun di dunia marketing yang namanya penolakan merupakan makanan sehari2 tinggal gimana kita menyikapi dan mencari jalan keluar, mungkin itulah pentingnya lembaga pengembangan SDM. Kalo istilah kami support system, krn dengan adanya support system kita bisa dibina, dimotivasi, bisa belajar dengan orang2 yang sudah sukses, bisa konsultasi, sehingga tidak mudah putus asa, dan gak lebay menghadapi penolakan dan kegagalan.

Oke baiklah.. lalu ada apa dengan Ms. C? (sebelumnya maafkan aku Ms. C aku tidak bermaksud menjelek-jelekan atau menceritakan keburukan, aku cuma mau bertutur di blog supaya jadi insprasi yang baca aja). Ms. C (selanjutnya kita panggil Misi aja ya biar gampang) mulai menjalankan tugasnya tapi hari itu wajahnya tampak bete alias bosan, aku hampiri dan menanyakan apa gerangan yang membuatnya tampak tidak nyaman. Ternyata Misi bingung mau ngapain, mau ngerjain apa... gubraak! udah sebulan lebih dia gak tau kerjanya apa.. okey aku coba bersabar dan mengajaknya diskusi untuk menjabarkan lagi job description nya dia, sampai aku buatkan jadwal dan target harian, mingguan bahkan perbulan untuk dia.

Well, setelah semua dibuat dan aku bertugas untuk mengawasi, dan mengevaluasi hasil kerjanya ternyata jadwalnya berikut job desc. nya sama sekali gak jalan... twewww, baiklah aku pun menanyakan kenapa banyak hal yg sudah direncanakan tdk dilaksanakan, jawabannya semua kambing hitam hehehe intinya she just give me a reason without solution, for example T: kenapa gak disebarin dan dimasukin proposalnya ke perusahan ini, ini, ini dan itu? J: soalnya Rantaro sibuk sama klientnya, sibuk muter sendiri jadi gak ada yang nemenin aku, T: kenapa harus nunggu Rantaro? khan bawa motor sendiri bisa pergi sendiri? J: Soalnya SIM ku mati mbak.. T: Kenapa gak diurus, marketing itu khan mobile jd kudu kemana2? J: soalnya KTP ku juga mati mbak... T: terus kenapa gak diperpanjang juga KTP nya? J: soalnya KTP ku ngurusnya di Kota G mbak, kalo hari sabtu khan libur jd gmana mo ngurus KTP?


Akhirnya diberikanlah cuti pada Misi untuk mengurus KTP dan sim nya... setelah itu tentu saja Misi tdk punya alasan untuk tidak beredar krn sudah punya SIM jadi berkurang satu kambing hitam hehehe, akankah ada kambing hitam-kambing hitam berikutnya? kita lanjutkan kisahnya... hehehhee


Ternyata setelah memiliki SIM tetep Misi enggan beredar di luar, dia lebih memilih untuk memasarkan perumahan kami dengan cara kerja dia sebelumnya yaitu Tele marketing, oke.. selama itu bisa menghasilkan kenapa tidak... mulailah dia ber-tele-marketing-ria, dalam beberapa hari Misi mendatangiku, kebetulan sekalian evaluasi..
A: gmana Misi?
M: database ku habis mbak, aku gak tau mau nawarin ke siapa lagi?
A: udah di follow up belum?
M: belum mbak
A: ya udin di follow up aja, udah ada yang respon blm?
M: udah mbak tapi cuma nanya2 harga aja, aku ajak ketemuan pada blm mau
A: kalo gitu coba di follow up lagi, sambil cari database yang baru, ato jalanin lagi jadwal yg wkt itu udah kita buat untuk masuk2in proposal ma brosur
M: khan database nya habis mbak, lagian kalo aku masuk2in proposal aku gak berani mbak kalo sendiri
A: lha database sebelumnya dpt dr mana? cari database baru dunk. Kok gak berani masukin proposal? khan udah pernah ditemenin n dicontohin Rantaro?
M: database aku beli mbak.. iya proposal ntar aku masuk2in tapi please aku ditemenin dulu ya mbak
A: (sabar...sabar... sabar..)

Waktu terus berlalu dan kami larut dengan kesibukan masing-masing, sebagian dari kami sudah berhasilkan beberapa unit, tapi Misi belum satu pun berhasil. Penolakan demi penolakan dia hadapi, dan setiap penolakan disikapi dengan keluhan dan kesedihan.. Sebagai orang yang jg pernah mengalami penolakan (sampe sekarang jg masih), aku mencoba untuk memberi semangat bahwa yang namanya jualan ya kemungkinannya ada dua diterima atau ditolak, apa yang terjadi selanjutnya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau terjual alhamdulillah, tinggal memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen sampai rumah jadi, dan kita pasti akan menerima hak kita. Kalau ditolak ya gak apa-apa tinggal fokus sama pemasaran berikutnya yang penting tetap optimis, semangat dan berpikir positif :)

Sekali.. dua kali... Misi mengeluhkan perjuangannya yang belum meberikan hasil.. awalnya aku masih bisa mentolerir, dan memaklumi namanya juga baru pengalaman dodolan omah (padahal ya sama aja aku juga), tapi lama2 Misi mulai mengganggu teritori privacy ku... gak kenal waktu gak kenal tempat kalo mo complain bisa seenak udelnya... dan.. rasanya sia2 motivasi dariku karena setiap motivasi selalu dimentahkan dengan sahabat karib si Misi yang tadi udah nongol di blog ini... yaaak benuuuul si wedhus ireng alias kambing hitam

Manusia jenis seperti ini yang paling bikin aku males, tidak pernah berpikir positif, selalu mengeluh, menyalahkan keadaan, menyalahkan diri sendiri, bersahabat baik dengan wedhus ireng, pesimis, dan gak punya atitude... kenapa aku bisa bilang gak punya atitude.. krn Misi selalu mengeluh diluar jam kerja (maksudnya mungkin curhat colongan ato curhat vulgar), tapi.. yang bikin merasa benar2 terganggu, kalo sms nya gak di bales dia akan berpikir negatif bahwa kita marah lah.. ngambek lah.. dan dia akan mengirim sms bertubi2 bertanya kenapa gak dibales, kenapa marah? kenapa gak mau bales? padahal kita lagi bertapa di kamar mandi... atau sedang melakukan kesibukan lain, belum lagi kalo nelpon gak diangkat, bisa miss call tiada henti -_-' dan tolong dicatat... tidak kenal waktuuu even aku mau ijab-kabul aja masih ngomel2 weleh2...

Pembaca blog yg setia, hikmah yang bisa diambil dari cerita barusan adalah: ternyata EQ (Emotional Quotion) dan SQ (Spiritual Quotion) emang penting banget ya hehehe krn menurut ku kalo IQ tinggi tapi EQ dan SQ jongkok jadinya ya kayak gitu.. aku sebenernya sangat prihatin dengan Misi, krn dia tidak bisa menghadapi kegagalan dengan sikap positif dan tidak bisa menghadapi ketidak sesuaian keinginan dengan kenyataan dengan hati lapang.. Jadi buat anda yang mo merekrut karyawan jangan cuma IQ aja ya yang diliat cari jg yang oke EQ dan SQ nya.

Setiap orang pasti punya masalah hidup mo berat mo ringan gak ada orang yang bebas dari masalah, coz once again "life is never flat", memang gak mudah juga bilang begini, tapi hidup akan lebih ringan jika kita menyikapi positif apapun yang terjadi dengan kita, coz kata Om Albert Einstein apa yang terjadi pada hidup kita 99% adalah hasil dari sikap kita menghadapi permasalah.

Misi selalu menyalahkan dirinya dan menyikapi dirinya sendiri dengan negatif, menganggap dirinya memang terlahir susah, hidup miskin dan selamanya akan begitu. Misi selalu menganggap hidup dialah yang paling susah, dia harus membantu kedua orang tua nya harus menyekolahkan adiknya, harus ini harus itu. Padahal bukan hanya dia satu2nya orang di dunia ini yang punya banyak masalah, jangankan di dunia di kantorku saja masing2 punya masalah berat bahkan lebih rumit dari Misi, tapi kami tetap optmis dan tidak pernah mengeluh. Karena kami sadar, kalau kita mau berusaha, optimis dan berpikir positif maka hal-hal positiflah yang akan terjadi pada kita. Sampai detik-detik terakhir sebelum akhirnya Misi diberhentikan dari kantor nampaknya dia stress dan mulai meracau gak jelas, semoga di tempat yang lain Misi bisa belajar untuk mulai bersikap positif dalam menghadapi apapun, dan semoga cukup sekali dapet marketing yang hanya bisa mengeluh dan protes.... Aku jadi inget prinsip hidup Profesor ku di kampus (Pak Basu Swasta Dharmmesta) yaitu "Zero Complaint" jalani hidup ini dengan ikhlas gak usah ngeluh gak usah protes krn hanya akan menguras energi tapi tidak menghasilkan apa-apa. Makasih banyak Pak.. akupun saat ini dalam keadaan apapun berusaha untuk tidak mengeluh..

Hidup ini memang gak mudah (kata orang yang pesimis) tapi kalo kita selalu berpikir positif dan menerapkan zero complaint dalam hidup kita insya Allah kita akan jadi seorang muhlisin yaitu orang yang ikhlas menjalani hidup ini, dan kita pun akan menjadi seorang yang istiqomah yaitu orang yang selalu bersyukur. Untuk mencapai itu semua memang butuh perjuangan bahkan aku sendiri terkadang terpeleset ke bibir jurang keputus asaan, demi menyemangati diriku sendiri akhirnya aku melengkapi prinsip hidup pak profesor "Zero complaint and be tough!!!" Walaupun aku seorang wanita, walau ujian datang silih berganti aku harus tegar dan hindari yang namanya ngeluh... hadapi aja, bangkt lagi, berpikir positif, bersyukur, dan tersenyum :)

Thx To Allah Swt yang sudah memberikan cerita-cerita luar biasa dalam hidupku, maafkan aku yang sering marah dan sering ngambek pada-Mu, semoga Engkau mengampuni kebodohan ini. Makasih untuk orang-orang luar biasa dalam hidupku... You are My Milo.. My energy ^^










Tidak ada komentar: